Sabtu, 29 Desember 2018

My True Story


My Hijrah is My Adventure


Hijrah



‘A word of hijrah is one thing that very important as a part of my life. Let me tell you guys about adventure of my hijrah, I’m so exicited to tell you this.’

Skill? Bakat? Kemampuan? Potensi? Setiap orang pasti mempunyai itu, bukan?, Suatu kemampuan pasti telah di berikan oleh Allah SWT kepada setiap ciptaanya. Tetapi manusia itu sendirilah yang bertugas untuk mengembangkannya.

Kitalah yang mempunyai kehendak ingin menjadi seperti apa dan bagaimana kemampuan itu berkembang pada diri kita. Dan Aku berkehendak untuk mencari jati diri lantas mencari apa kemampuan yang ada dalam diriku.

Ketika MI (beruntung my parent masukin Aku ke Madrasah Ibtida’iyah, sayangnya Aku belum mengerti pada saat itu) di pondok (Indramayu), Aku berada di lingkungan yang islami, tapi Aku dan teman-temanku juga suka yang namanya dance, apalagi saat itu jaman-nya girlband tepatnya kelas 6 aku ikut tampil acara perpisahan.

Kegemaranku dalam menari berlanjut hingga SMP. Oya, setelah lulus MI orangtuaku memutuskan untuk menyekolahkanku di sekolah yang dekat dari rumah saja, dan biaya-nya juga terjangkau. Beruntung Aku dapat teman-teman yang juga punya passion yang sama. Hingga kelas 9, di acara lomba menari yang di adakan OSIS SMP tingkat kelas 7,8,9, Kami ikut serta di dalamnya. Alhasil Kami dapat juara pertama dari 1 sekolah.

Berlanjut SMA, mulai kenal lingkungan baru, teman baru. Hingga temanku memperkenalkan penyanyi internasional dari barat ‘Taylor Swift’. Yang membuat Aku kagum dari penyanyi itu adalah bakatnya,karyanya,kepercayaan dirinya, kedermawanan-nya pada orang yang berkebutuhan khusus. Sejak Aku kagum pada Taylor dari situlah Aku mulai menyukai menyanyi, bermain musik dan instrumen musik (gitar, ukulele, keyboard, piano). Di SMA ini juga Aku suka membaca Novel (Especially Novel by Tere Liye), yang akhirnya aku juga terjun dalam kegiatan kepenulisan.

Dari ceritaku sepertinya mudah sekali mempunyai bakat jika Kita punya niat. Kita bisa jadi apa saja yang Kita inginkan asal Kita mau Do’a dan berusaha. ‘Karena pepatah mengatakan usaha tanpa do’a itu sombong dan do’a tanpa usaha itu sia-sia’
Pada saat itu I think that, aku sudah multi bakat, tapi ternyata jawabannya BIG NO. Di saat sang Illahi memposisikan Aku di paling atas kemudian Allah memberikan ujian kepadaku hingga Aku terpuruk, benar-benar jatuh.

Ujian itulah yang membuat Aku sadar bahwa Aku belum punya bakat untuk bekal kehidupanku di akhirat kelak. Karena tiap-tiap makhluk yang hidup pasti akan kembali pada Rab-nya. Tepatnya saat ingin masuk kuliah (Ramadhan 1439 H) Aku memutuskan untuk berhijrah.
Allah membimbing Aku dalam memahami Ilmunya dalam Al-Qur’an, membimbingku untuk mencintai Nabi yang membawa Agama Islam (Prophet Muhammad peace be upon him), membimbing Aku dalam tiap langkah hidup ini.Begitu banyak tokoh inspiratif di perjalanan hidup ini, Tetapi hanya Nabi Muhammad SAW yang paling membuat Aku kagum setelah Aku membaca biografi beliau.

Kita bisa menjadi apapun yang Kita inginkan, hanya saja kita tidak pernah ingin untuk memulainya. Tetapi perlu di ingat belum tentu apa yang kita inginkan itu baik untuk Kita, makanya terkadang Allah SWT tidak memberikan semua yang Kita inginkan. Yang Pasti adalah jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermafaat bagi orang lain.

By the way, sekarang Aku melanjutkan kuliah di jurusan Agama Islam, tidak lain hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. ”Pendidikan harus membuat Kita lebih dekat kepada Allah SWT. Jika tidak, maka pendidikan itu useless (tidak berguna) bagi akhirat.”(Dr.Zakir Naik). 

- Kejarlah kebahagiaan akhirat maka kebahagiaan dunia akan Kau dapatkan-
-Jangan takut untuk di uji karena dengan ujian membuat kita belajar-

In the last, I wanna say thank you for you all because you have done read my story. So here it is my story, and how about you?.


Popular Post