My Hijrah is My Adventure
‘A
word of hijrah is one thing that very important as a part of my life. Let me
tell you guys about adventure of my hijrah, I’m so exicited to tell you this.’
Skill?
Bakat? Kemampuan? Potensi? Setiap orang pasti mempunyai itu, bukan?, Suatu
kemampuan pasti telah di berikan oleh Allah SWT kepada setiap ciptaanya. Tetapi
manusia itu sendirilah yang bertugas untuk mengembangkannya.
Kitalah yang mempunyai
kehendak ingin menjadi seperti apa dan bagaimana kemampuan itu berkembang pada
diri kita. Dan Aku berkehendak untuk mencari jati diri lantas mencari apa
kemampuan yang ada dalam diriku.
Ketika MI (beruntung my parent masukin Aku ke Madrasah
Ibtida’iyah, sayangnya Aku belum mengerti pada saat itu) di pondok (Indramayu),
Aku berada di lingkungan yang islami, tapi Aku dan teman-temanku juga suka yang
namanya dance, apalagi saat itu
jaman-nya girlband tepatnya kelas 6
aku ikut tampil acara perpisahan.
Kegemaranku dalam
menari berlanjut hingga SMP. Oya, setelah lulus MI orangtuaku memutuskan untuk
menyekolahkanku di sekolah yang dekat dari rumah saja, dan biaya-nya juga
terjangkau. Beruntung Aku dapat teman-teman yang juga punya passion yang sama. Hingga kelas 9, di
acara lomba menari yang di adakan OSIS SMP tingkat kelas 7,8,9, Kami ikut serta
di dalamnya. Alhasil Kami dapat juara pertama dari 1 sekolah.
Berlanjut SMA, mulai
kenal lingkungan baru, teman baru. Hingga temanku memperkenalkan penyanyi
internasional dari barat ‘Taylor Swift’.
Yang membuat Aku kagum dari penyanyi itu adalah bakatnya,karyanya,kepercayaan
dirinya, kedermawanan-nya pada orang yang berkebutuhan khusus. Sejak Aku kagum
pada Taylor dari situlah Aku mulai menyukai menyanyi, bermain musik dan
instrumen musik (gitar, ukulele, keyboard, piano). Di SMA ini juga Aku suka membaca
Novel (Especially Novel by Tere Liye), yang akhirnya aku juga terjun dalam
kegiatan kepenulisan.
Dari ceritaku
sepertinya mudah sekali mempunyai bakat jika Kita punya niat. Kita bisa jadi
apa saja yang Kita inginkan asal Kita mau Do’a dan berusaha. ‘Karena pepatah mengatakan usaha tanpa do’a
itu sombong dan do’a tanpa usaha itu sia-sia’
Pada saat itu I think
that, aku sudah multi bakat, tapi ternyata jawabannya BIG NO. Di saat sang Illahi memposisikan Aku di paling atas
kemudian Allah memberikan ujian kepadaku hingga Aku terpuruk, benar-benar
jatuh.
Ujian itulah yang
membuat Aku sadar bahwa Aku belum punya bakat untuk bekal kehidupanku di
akhirat kelak. Karena tiap-tiap makhluk yang hidup pasti akan kembali pada
Rab-nya. Tepatnya saat ingin masuk kuliah (Ramadhan 1439 H) Aku memutuskan
untuk berhijrah.
Allah membimbing Aku
dalam memahami Ilmunya dalam Al-Qur’an, membimbingku untuk mencintai Nabi yang
membawa Agama Islam (Prophet Muhammad
peace be upon him), membimbing Aku dalam tiap langkah hidup ini.Begitu
banyak tokoh inspiratif di perjalanan hidup ini, Tetapi hanya Nabi Muhammad SAW
yang paling membuat Aku kagum setelah Aku membaca biografi beliau.
Kita bisa menjadi
apapun yang Kita inginkan, hanya saja kita tidak pernah ingin untuk memulainya.
Tetapi perlu di ingat belum tentu apa yang kita inginkan itu baik untuk Kita,
makanya terkadang Allah SWT tidak memberikan semua yang Kita inginkan. Yang
Pasti adalah jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain, karena
sebaik-baiknya manusia adalah yang bermafaat bagi orang lain.
By
the way, sekarang Aku melanjutkan kuliah di jurusan Agama
Islam, tidak lain hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. ”Pendidikan
harus membuat Kita lebih dekat kepada Allah SWT. Jika tidak, maka pendidikan
itu useless (tidak berguna) bagi
akhirat.”(Dr.Zakir Naik).
-
Kejarlah kebahagiaan akhirat maka kebahagiaan dunia akan Kau dapatkan-
-Jangan
takut untuk di uji karena dengan ujian membuat kita belajar-
In the last, I wanna
say thank you for you all because you have done read my story. So here it is my
story, and how about you?.