Kamis, 15 Oktober 2020

Chapter 4: banjir tahun baru

Masih kuingat saat malam tahun baru, esok satu Januari. Aku pulang tengah malam lepas jualan kebab. Di tengah jalan, macet di mana-mana karena banjir, ditambah lagi ujan belum mau berhenti. Akibat air yang menggenang hampir menenggelamkan motor yang kukendarai, dengan sangat terpaksa aku turun dan mendorong motor itu. Kenapa terpaksa? Karena aku takut—sama jijik banget sebenernya, kakiku yang terendam air banjir selutut itu ketempelan makhluk hidup lain. Aku geli sama hewan melata. 

Syukurnya, di rumahku tidak kebanjiran. Jadi, aku masih bisa lanjutkan menulis artikel hingga kebanjiran juga. Eits, tapi, bukan kebanjiran air, tapi, duit. Iya, karena di chapter sebelumnya aku udah jelasin kalau artikel IDN Times aku terbit tanggal 11 Januari, setelah menulisnya tanggal 10. Awal yang bagus, karena akhirnya total artikelku yang terbit pada bulan Januari ada enam, meningkat dari bulan-bulan sebelumnya yang hanya tiga dan dua artikel berturut-turut. 

Banjir terjadi lagi, hingga akhir bulan Februari, aku berhasil menerbitkan artikel di IDN Times sebanyak 13 artikel. Dan, bulan Februari inilah pertama kalinya aku mencairkan duit hasil dari menulis. Tepatnya, pada 04 Februari aku memutuskan untuk mencairkan 10 poin artikelku dulu selama tiga bulan kemarin yang setara dengan 2500 poin, atau jika dirupiahkan sebesar Rp250 ribu. Sedangkan artikel selama Februari itu, aku belum cairkan, sengaja dikumpulin hingga setara 1 juta, biar sekalian. 


Di atas adalah bukti pencairan dana ke rekeningku pada 04 Februari. Mungkin kalian bingung, katanya aku pertama kali cairin uang Februari, kenapa ada riwayat pencairan pas Desember? Nah, sedikit flashback, pada bulan November, aku ditawari oleh pihak IDN Times—setelah masuk grup community writer via WA, untuk datang ke acara yang diadakan IDN Times x Samsung di Jakarta. Aku mau ikut karena pertama lumayan pengalaman, kedua karena ada fee-nya. Di sana aku dapet yang transportasi 100 ribu dan, kalau aku submit artikel tentang topik di acara itu—enggak harus terbit, per artikelnya akan dapet poin 500. Karena maksimal submit 5 artikel per orang, aku kirim aja 5 artikel, terserah mau terbit atau enggak, yang penting aku nulis dan submit, kan lumayan tetep dapet poin. Jadi, 5 artikel dikali 500 poin, hasilnya 2500 poin. Terus, kalau kamu inget, artikel pertama di IDN itu otomatis dapet poin 500, jadi total poin pada Desember lalu itu 3000 poin atau setara dengan Rp300 ribu. Alhasil, aku cairin aja deh bulan Desember itu. Kenapa aku enggak sebut pencairan Desember itu pengahasilan pertama? Karena itu enggak full uang dari artikelku yang terbit di IDN gitu. Ehehe. 

Ah, iya. Kalau kalian masih bingung terkait kenapa artikel yang terbit bulan November dan Desember nggak ikut dicairin. Karena, untuk mendapatkan poin dari artikel itu, harus terkumpul sampe 10 artikel kategori bebas dulu atau sesuai jumlah artikel yang diadakan oleh event bonus poin tiap bulannya dari IDN. Sistemnya tuh gini, misal bulan November, IDN ngadain event bonus poin 10 artikel kategori bebas dapat uang Rp250 ribu. Atau event bonus poin satu kategori—Life misalnya, 4 artikel dapat 1000 poin atau setara dengan Rp100 ribu. Itu kita harus mengikutkan artikel kita di-evet bonus poin itu. Tenang aja, setiap bulannya sistem bonus poin IDN akan hadir dengan berbagai varian. Kalian bisa kepoin Instagramnya aja untuk info lebih lanjut, ya! Jadi, kalau dihitung-hitung, per artikel dihargai oleh IDN sebesar Rp25 ribu. Lumayan, kan? 

Alasan itulah aku baru bisa ngajuin bonus poin saat artikelku terbit 10—karena aku juga nulisnya kategori bebas, yaitu tepat pada awal Februari aku tukarkan poin lalu cairkan ke rekening, deh. Nah, sampe sini dulu ya soal penghasilan aku dari nulis artikel di IDN Times. Bagi kalian yang mau tahu lebih lanjut tentang cara menulis di IDN, gimana cara tukar poin, hingga cairin dana ke rekening bisa kepoin akun channel YouTube aku di sini. 

Btw, numpang cerita kilat, kenapa aku mau punya YouTube? Karena Headline blogku Alya The Explorer, artinya aku emang suka mengeksplor diri, pengen bisa skill yang sebelumnya belum pernah dicoba. Aku mulai punya kanal 24 November 2017, awalnya aku isi cover gitar lagu-lagu Taylor Swift, terus akhirnya aku hapus, dan vakum hingga April 2019. Bulan itu, aku mulai ingin teratur upload, setidaknya tugas kuliah bisa di-upload di sana. Hingga sekarang, isi kanal aku materi pelajaran, review novel, tutorial menulis, dan sesekali cover gitar dan tutorial piano. Selamat nonton! 

Berikut juga aku sematkan link-link grup IDN Times sesuai kota-kotanya. Selamat gabung! Dan, nantikan cerita pengalaman aku "kebanjiran" lagi di next chapter! 

Karena ada beberapa yang nanya kapan aku buka grup menulis di IDN Times untuk pemula, seperti salah satunya ini: 


Karena IDN Times juga sudah mengadakan grup untuk para community writer, jadi, aku putuskan untuk tidak membukanya kelas seperti itu. Di bawah ini link grupnya bagi teman-teman yang mau gabung! 

Untuk update IDN Times Community Online Class selanjutnya dan event" IDN Media lainnya kalian bisa join di salah satu WAG berikut yaa:


Popular Post